artikel

[Artikel][threecolumns]

ruparupa

[RupaRupa][grids]

lontar

[Lontar][twocolumns]

Maba Teperdaya; Rumahnya Kemalingan

Sebuah peringatan bagi seluruh Maba atau pelajar Darul Lughoh.

Misykati.org, Gamik (13/11). Hampir setiap tahun ada saja kasus pencurian yang menimpa Masisir. Kali ini, seorang Maba atau pelajar Darul Lughoh secara tidak sadar kalau dirinya sedang diperdayai Maling dengan berbagai pertanyaan akrab seperti menanyakan tempat tinggal, jumlah penghuni rumah saat ini dan nomor handphone. Nahasnya, pelajar ini tidak sadar dirinya sedang diperdayai. Berikut kronologi kemalingan yang dirangkum Putra Daim, senior Misykati.

Pada 14.00 CLT, salah seorang anggota Misykati FR keluar rumah hendak ke Konsuler untuk suatu urusan. Selang beberapa langkah dari gerbang imarah, ia ditanya oleh orang Mesir, sebut saja Harami. Pria yang berperawakan tinggi dan gemuk tersebut menanyakan nama, tempat tinggal, serta siapa saja yang berada di rumah. Karena anggota Misykati tersebut baru dua bulan tinggal di Kairo, dengan polos FR menjawab, sekaligus menunjukkan imarah, syaqqoh, serta orang yang ada dirumah secara mendetail. Setelah percakapan antara FR dan orang Mesir selesai, anggota Misykati tersebut melanjutkan perjalanan tanpa menanyakan maksud atau tujuan orang Mesir itu. 

Sepuluh menit kemudian bel Misykati berbunyi dan dibuka oleh Firdaus, anggota Misykati yang berada di rumah. Haromi itu awalnya mencari seseorang bernama Firdaus. Tanpa menaruh curiga, dia menjawab kalau dia adalah orang yang sedang dicari. Dengan basa-basi haromi tersebut menanyakan di mana Fathur. Merasa khawatir dengan kondisi Fathur, Firdaus lalu mempersilahkan orang tersebut masuk untuk menanyakan apakah ada masalah. Lagi-lagi haromi juga menanyakan siapa aja yang tinggal di situ, lalu siapa yang sedang di luar, serta meminta semua nomor handphone anggota rumah. Merasa tidak nyaman dengan si Haromi, Firdaus masuk kamar dan memanggil NR untuk menjaga ruang depan. Selain firdaus, ada 4 anggota rumah lain yang terjaga tapi semuanya berada di dalam kamar.

Selesai menanyakan berbagai hal, Haromi itu juga mengaku sebagai intel dan ingin mengecek keamanan, kemudian ia mengajak firdaus untuk keluar rumah, lalu menaiki tuk-tuk yang sedang lewat. Tapi baru 200 meter dari rumah, Firdaus diturunkan dan disuruh untuk menunggu di rumah. Setelah itu anggota rumah lainnya menelpon senior yang tinggal tak jauh dari sekretariat dan mendesak agar segera menuju sekretariat saat itu juga. Mengetahui modus yang sudah pernah terjadi tersebut, senior menyuruh anggota rumah untuk mengecek seluruh barang-barang berharga di rumah. Baru setelah dicek, diketahui ternyata satu netbook telah hilang. Diduga si Haromi menjalankan aksinya ketika Firdaus memanggil NR.

Kronologi kenapa si Haromi tersebut tahu nama-nama anggota Sekretariat baru diketahui sekembalinya FR dari Konsuler pada pukul 16.00.


Musim dingin sudah mulai menyapa, hendaknya kita meningkatkan kewaspadaan kita, terlebih kepada orang yang baru kita kenal. Jaga dan maksimalkan keamanan yang ada di rumah kita masing-masing, semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar