Apa itu Fanous?
Apa itu Fanous? Oke, Lur… Di Indonesia Fanous (baca: fanus) atau Farnus itu sejenis dan ibarat lampu hias. Bentuknya bermacam-macam dan warnanya berwarna-warni juga harganya berbeda-beda. Yang pasti, Fanous itu indah, deh :D. Nih, gambar-gambarnya:
Fanous ini menjadi ikon khusus di Mesir dalam menyambut bulan suci, guys. Di Mesir sendiri akan kita jumpai bejibun Fanous yang tergantung di banyak toko dan rumah seperti gambar di atas. Tau gak sih, Fanous itu sejarahnya gimana? Gini lur, Fanous itu asli Kairo, dulu itu ada khalifah Fathimiyah namanya Al-Mu’izz Lidinillah al-Fathimi datang dari “bilad magrib” (negara-negara di sebelah barat Mesir) menuju Kairo guna mengambil alih kepemimpinan. Nah, malam itu bertepatan dengan hari kelima bulan ramadhan 358 H. Sebelum sang khalifah sampai, Jenderal Jauhar as-Shaqli menyuruh penduduk setempat untuk menyambut kedatangan sang khalifah, kemudian ratusan penduduk keluar membawa semacam lampu-lampu tadi. Ternyata, sang khalifah senang dan kagum dengan apa yang dibawa oleh penduduk, akhirnya kekhalifahan fathimi menjadikan Fanous sebagai sunnah ramadhaniyah.
Oia guys, selain cerita di atas, ada juga tiga
cerita lain tentang Fanous pada jaman dulu:
Pertama, dulu ada salah satu khalifah fathimi keluar di
malam hari untuk melihat hilal ramadhan, kemudian anak-anak pada keluar rumah
menemani sang khalifah dengan membawa Fanous tadi untuk menerangi jalannya
sambil menyanyi riang untuk mengekspresikan kebahagiaan mereka menyambut
Ramadhan.
Kedua, pada malam hari, para wanita di zaman
fathimiyah tidak diperkenankan keluar rumah oleh Al-Hakim bi Amrillah. Namun di
bulan puasa, ia tidak bisa melarang wanita keluar untuk menunaikan shalat
tarawih, akhirnya diperbolehkanlah para wanita keluar tapi harus ada anak kecil
yang mendampingi sembari membawa Fanous, loh apa gunanya? Agar para lelaki
mengetahui kalau dia wanita sehingga ia bisa menjaga jarak, selain itu agar
wanita tadi juga merasa nyaman tatkala keluar. Begitu seterusnya, anak-anak
banyak yang membawa Fanous di malam ramadhan.
Ketiga, dulu salah satu khalifah fathimi ingin di
malam bulan puasa jalanan menjadi terang, akhirnya beliau menyuruh para
masyayikh di masjid untuk menggantung Fanous sebagai penerang di malam hari.
Setelah mengetahui cerita-cerita tentang Fanous
pada jaman dulu, sekarang kita beralih tentang terbuat dari apa sih
Fanous itu? Fanous dibuat dari bermacam-macam bahan, ada yang terbuat dari
logam, kuningan, karton dan plastik. Selain bentuk luar yang diwarnai, di dalam
Fanous sendiri di beri lampu kecil berwarna pula untuk mempercantik penampilan.
Ada pula model Fanous yang didalamnya menggunakan lampu lilin.
Oia, untuk Fanous berbahan plastik dibandrol
dengan harga terendah 45 Le. Sedangkan yang terbuat dari logam paling murah 75
Le dan yang terbuat dari kuningan juga sama seperti logam, paling murah 70 Le.
Untuk Fanous yang gede dan molek bisa nyampai 700-1000 Le.
PERHATIAN:
HINDARI PRODUK CHINA
Sekian ulasan mengenai Fanous semoga bermanfaat. (KaHa)
Labels
Kemisykatian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar