artikel

[Artikel][threecolumns]

ruparupa

[RupaRupa][grids]

lontar

[Lontar][twocolumns]

Sekilas tentang Hidangan dari Sang Maha Pengasih

Bulan Ramadhan merupakan momen yang dinanti- nanti oleh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, bulan di mana dilipatgandakan pahala seorang muslim dalam beramal kebajikan, sekaligus momen tolong- menolong dan persaudaraan antar muslimin.


Di Mesir misalnya, banyak kita temui para dermawan yang memberikan kurma untuk sekadar takjil dan pembatal puasa. Lebih dari itu, sering kita temui di masjid- masjid atau pinggir jalan meja- meja yang telah disusun saat menjelang azan maghrib berkumandang. Untuk apa meja- meja itu disusun? Tentu saja untuk meletakkan hidangan buka puasa secara percuma tanpa dipungut biaya sepeserpun, malahan seringkali diminta untuk datang dan berbuka lagi di esok hari. Ya, kegiatan inilah yang disebut maidaturrahman.

Maidaturrahman secara bahasa adalah klausa yang tersusun dari dua kata, yaitu Maidah dan Ar-rahman. Maidah berarti hidangan sedangkan Ar-rahman adalah merupakan salah satu asma Allah yang berarti Maha Pengasih. Jadi, merujuk pada pengertian di atas maidaturrahman dapat diartikan hidangan dari Sang Maha Pengasih.

Selaras dengan arti kata maidaturrahman, kegiatan ini diselenggarakan untuk menjalin kasih sayang dan tolong- menolong antar umat islam. Sebagian orang beranggapan bahwa maidaturrahman ini hanya diperuntukkan bagi orang- orang fakir dan miskin saja, faktanya tidak hanya mereka yang mendapatkannya, maidaturrahman ini juga disediakan untuk orang- orang yang sedang dalam perjalanan pulang menuju rumahnya setelah bekerja atau yang lainnya.

Tentang sejarah berkembangnya maidaturrahman di Mesir ini, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya secara pasti kapan mulanya. Sebagian pendapat menyatakan bahwa tradisi ini bermula pada saat kepemimpinan Ahmad Ibn Thulun, pendiri Daulah Thuluniyah di Mesir. Beliau adalah orang yang pertama kali melakukan kegiatan ini pada tahun ke-4 untuk wilayahnya, yang mana para pemimpin, pedagang dan dermawan menyelenggarakan maidah ini di hari pertama bulan ramadhan, dan berkhutbah: “ Sesungguhnya aku tidak mengumpulkan kalian pada hidangan makanan ini kecuali untuk memberi tahu kalian cara berbuat baik dengan manusia. Aku juga tahu bahwa kalian bukanlah orang- orang yang membutuhkan terhadap apa- apa yang telah aku siapkan dari makanan dan minuman ini, akan tetapi aku mendapatkan kalian telah mengabaikan pemahaman dari wajibnya berbuat baik terhadap sesama manusia di bulan Ramadhan. Oleh karena itu, aku menyuruh kalian untuk membuka pintu rumah kalian dan memanjangkan meja hidangan makan kalian dan menyediakan makanan yang disukai orang fakir dengan baik.” Dan Ibn Thulun juga memberitahukan bahwa maidah ini akan berlanjut setiap hari di bulan Ramadhan. (Lya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar