Misykatian Mengunjungi CIBF Ke-47
Kairo, Misykati.org – Acara
Cairo International Book Fair (CIBF) ke-47 kembali diadakan oleh
Pemerintah Mesir tahun ini. Pameran ini
merupakan pameran terbesar ke-2 di dunia setelah Frankfurt Internasional
Book Fair di Jerman. Berlangsung mulai tanggal 27 Januari-10 Februari 2016.
Tidak mau melewatkan momen indah ini, Misykati ajak Misykatian pada tanggal 4
Februari untuk berkunjung ke sana. Sekaligus temu kangen karena lama tak
bertemu setelah ibadah ujian.
Menuju
pameran, dedek-dedek didampingi oleh
kakak-kakak yang baik hati. Cuaca hari itu sangat terik, sehingga menyebabkan
panas dan terasa gerah bagi yang mengenakan jaket.
Kondisi
jalan hari itu dipenuhi oleh kendaraan umum sehingga terjadi kemacetan cukup
panjang di beberapa titik. Di antaranya; pertigaan Arabiata Hay Sabi', Hay Sadis, dan jalan menuju
Ramses. Sesampainya di lokasi, pintu
masuk dipenuhi oleh pengunjung dari berbagai negara. Satu sama lain saling
berdesakan untuk mendapatkan tiket masuk. Namun, aparat keamanan mengatur dan
menjaga situasi agar tetap kondusif.
Keamanan
di sekitar lokasi juga sangat ketat, di banyak sudut ada beberapa polisi yang berjaga dan mengawasi setiap pengunjung
yang datang. Apalagi keamanan gerbang depan dan belakang. Ketika masuk pun,
para pengunjung diperiksa satu per satu untuk menjaga keamanan dan menghindari
tindak kejahatan yang mungkin terjadi. Dengan tingkat keamanan yang cukup
tinggi, pengunjung tidak perlu khawatir jika ada ledakan bom saat
berkunjung.
Tiket
masuk pameran sangatlah terjangkau, hanya 1 Le per individu. Berbeda dengan Book
Fair yang ada di Indonesia yang membutuhkan HTM (Harga Tiket Masuk) sekitar
10 ribu Rupiah. Tarif ini menjadi poin lebih bagi pemerintah Mesir yang memberi
kemudahan bagi para pecinta buku.
Di
sana, kawan-kawan dapat melihat buku-buku cetakan dari berbagai negara.
Sebagian besar buku yang dijajakan adalah literatur agama Islam. Namun, banyak
juga buku yang berbicara tentang pengetahan umum. Selain literatur Islam yang
diburu mahasiswa, banyak juga mereka yang membeli literatur berbahasa Inggris.
Hal ini menunjukkan bahwa Masisir memiliki minat membaca mengoleksi buku yang cukup tinggi.
. . . mencari buku berkualitas di stand buku bekas seperti mencari mutiara yang terpendam.
Misykatian
berpencar untuk memburu dan mencari buku yang diinginkan. Ada berbagai macam
buku dengan berbagai harga dan beragam genre. Ada juga stand Asbakeya yang
menjual buku cetakan lama, buku bekas, dan buku berbahasa asing. Walaupun
demikian, Asbakeya tetap
ramai dikunjungi karena mereka beranggapan bahwa “ mencari buku berkualitas di
stand buku bekas seperti mencari mutiara yang terpendam”.
Seusai
berpencar, Misykatian berkumpul di food corner sambil menikmati senja dan makanan yang telah dihidangkan. Ketika sudah
berkumpul, Misykatian segera membuat lingkaran dengan dua meja di tengahnya untuk
saling berhadap-hadapan dan mengobrol. Agar memeriahkan kumpul-kumpul bareng,
mereka mengobrol dengan bercanda seperti layaknya keluarga sejati. Cie keluarga
sejati.
Karena waktu sudah malam dan Misykatian mulai
kedinginan. Akhirnya Mas Ilham mengajak Misykatian pulang setelah
melakukan sesi foto bersama. Okesip.
Labels
Kemisykatian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar