artikel

[Artikel][threecolumns]

ruparupa

[RupaRupa][grids]

lontar

[Lontar][twocolumns]

Bincang Tasawuf Bersama Ki Ocad

Kairo - Selasa (1/12) kajian rutin misykati kembali digelar. Pada kesempatan itu, Misykati mengundang seorang sarjana muda yang concern di bidang usuludin tasawuf, ia adalah Muhammad Rosyad Sudrajad, Lc. Di dalam makalahnya, narasumber mencoba untuk memurnikan pemahaman tentang tasawuf. Karena, semakin ke sini pemahaman akan ilmu tasawuf mulai kontradiksi dengan fiqih. Alasan inilah yang mendorong Rosyad untuk menyajikan makalah tentang pemurnian ilmu tasawuf. Pemaparan ini Ia mulai dari terminologi tasawuf dari para ulama terdahulu sampai ulama kontemporer seperti Dr. Syekh Ali Jum’ah. Kemudian ia juga menarik tasawuf ini dalam kaitannya dengan fiqih. Tidak luput dalam makalahnya, Rosyad atau yang akrab disapa Ocad memetakan kembali posisi tasawuf dan fiqih khususnya dalam hal peran kedua ilmu ini dalam kehidupan umat manusia.
"Oleh karenanya sufi adalah orang yang memiliki adab dan tingkah laku yang terpuji dari orang pada umumnya. Mereka menjalankan syariat agama, melaksanakan hukum Islam. Di samping itu juga menjalankan perkara sunah, zikir, pengendalian hawa nafsu dan zuhud sesuai kadar kebutuhan," kata Ki Ocad.

Salah satu peserta kajian, Fathur a.k.a Pai, merasa asing dengan istilah yang digunakan narasumber. Walau demikian, ia justru bertambah semangat dalam mengikuti kajian berlangsung. Hal ini bisa dilihat dari keaktifan diri Pai saat menanyakan istilah-istilah yang belum jamak diketahui.
Di akhir kajian, moderator mempersilahkan kepada peserta untuk memberi tanggapan. Mereka pun menanggapinya dengan permasalahan yang timbul di masyarakat. Dalam permasalahan tersebut, ada yang mengaitkanya dengan kelompok yang menganggap dirinya sebagai tuhan. Dalam kelompok ini, ada yang menjelaskan bahwa, mereka berbuat seperti itu karena telah melakukan syari`at islam dan pembersihan hati secara utuh namun berlebihan dalam melakukannya. 
Setelah pembahasannya selesai, moderator pun mengakhiri kajian tersebut dengan salam. Setelah itu, peserta pun berangkat ke Griya Jateng untuk makan di kekeluargaan yang sedang ada acara juga.
Fathur Rifa'i

Anak pertama dari pasangan kedua orang tuanya ini mempunyai permukaan wajah yang signifikan. Berbadan tambun dan penyayang kepinding. Terobsesi untuk mencari ilmu membuatnya lebih sering menyambangi banyak madyafah, keluar-masuk masjid, dan menghabiskan waktu dengan melintasi berbagai daerah. Mendukung Donald Trump menjadi presiden Amerika agar negara tersebut bebal, bobrok, dan hancur tak terkira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar