artikel

[Artikel][threecolumns]

ruparupa

[RupaRupa][grids]

lontar

[Lontar][twocolumns]

Membahas Sejarah Mazhab Fikih Bersama Mas Mukhlis

Setelah salat Magrib (21/2) aula sekretariat Misykati dipadati oleh sebagian kecil audien, 16 orang. Sebab beberapa audien banyak yang tinggal di luar daerah Asyir, keterlambatan adalah hal yang sering terjadi. Mas Anca a.k.a Mas Mukhlis, anggota yang datang paling awal dan berperan sebagai pembicara, berharap kajian segera dimulai agar lekas rampung. Namun akhirnya kajian dimulai pukul 18.50.

Dedek Nabila, moderator dengan suara lembut dan ekspresi malu-malu, memaparkan gambaran secara umum melalui makalah yang ditulis oleh Mas Mukhlis. Setelah itu, ia mempersilahkan pemateri untuk memaparkan makalahnya.

Definisi Ijtihad merupakan awal keberangkatannya menuju konten utama makalah. Secara bahasa adalah usaha sekuat tenaga terhadap sesuatu yang berbobot. Sedangkan menurut istilah adalah usaha sekuat tenaga dalam meneliti suatu dalil untuk mencapai tujuan tertentu sehingga dihasilkan suatu ketentuan sesuai hukum syar’i.

Mukhlis juga menerangkan fase-fase perkembangan ijtihad mulai dari masa Nabi Muhammad SAW, masa Sahabat, masa Tabiin, dan masa setelah Tabiin (Tabi’ut Tabi’in). Setiap masa memiliki karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Dalam kitab fikih karangan Syaikh Muhammad Abu Zahrah disebutkan perbedaan antara madrasah fikih di Madinah dan Irak secara umum. Di antaranya adalah fatwa Tabiin memiliki kedudukan tinggi di kalangan para mujtahid Madinah, sedangkan kalangan mujtahid Irak tidak memiliki kedudukan setinggi yang ada di madrasah Madinah. Perbedaan kedua, ijtihad di kalangan madrasah Irak lebih mengarah kepada qiyas, sedangkan ijtihad di kalangan madrasah Madinah lebih mengarah kepada maslahat; merujuk kepada ijtihad yang dilakukan oleh Umar bin Khattab dalam urusan ketatanegaraan. Ijtihad ini merupakan cikal-bakal terbentuknya mazhab-mazhab fikih.

Di sela-sela pemaparan makalah, kajian kali ini kedatangan tamu spesial, Ammu Sugeng, setelah beliau menjalani kesibukan dalam acara pelatihan pemasaran tiket di daerah Asyir.

Mukhlis melanjutkan pengertian mazhab. Secara bahasa adalah jalan yang ditempuh. Sedangkan secara istilah adalah  perkataan seseorang yang diikuti oleh orang setelahnya atau perkataan seseorang yang dipilih antara perkataan-perkataan selainnya. Selain itu, dalam mazhab-mazhab fikih terdapat bebagai perbedaan di antaranya adalah perbedaan penafsiran makna al-Quran maupun hadis, perbedaan kadar pengetahuan ahli-ahli fikih tentang hadis, perbedaan para ahli fikih tentang kehujahan beberapa sumber hukum dan lain sebagainya.

Di kesimpulan makalah, Mukhlis menganjurkan kita untuk bersikap toleran dan saling menghormati antar sesama. Agar tidak terjerumus dalam lubang fanatisme bermazhab.

Setelah 30 menit, para audien bersemangat untuk memberikan pertanyaan. Moderator sebagai pengendali kajian mempersilahkan audien untuk bertanya, menanggapi, atau memberikan kritik.
Suasana kajian Misykati (21/2)

Saat beberapa pertanyaan dari audien keluar satu demi satu, Ammu Sugeng akhirnya angkat bicara tentang hal yang perlu diperhatikan ketika menulis sejarah, seperti bukti atau contoh, amanat ilmiah, sumber yang valid, dan gaya bahasa yang menarik, sehingga kebenaran suatu sejarah dapat teruji dan menarik perhatian pembaca.

Setelah berbagai pertanyaan menyerbu pemateri dan waktu sudah larut malam, kajian ditutup dengan damai dan Mas Mukhlis melanjutkan latihan casting bersih-bersih rumah guna melanjutkan kisah Malam Minggu Miko season 3.

Fathur Rifa'i
Anak pertama dari pasangan kedua orang tuanya ini mempunyai permukaan wajah yang signifikan. Berbadan tambun dan penyayang kepinding. Terobsesi untuk mencari ilmu membuatnya lebih sering menyambangi banyak madyafah, keluar-masuk masjid, dan menghabiskan waktu dengan melintasi berbagai daerah. Mendukung Donald Trump menjadi presiden Amerika agar negara tersebut bebal, bobrok, dan hancur tak terkira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar